Rabu, 06 April 2016

Pameran Keragaman Hayati Dalam Bentuk Fotografi


Seni otografi – adalah sebuah proses melukis atupun menulis dengan menggunakan media cahaya atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Dalam seni fotografi, fotografer dituntut harus memiliki keahlian dalam pengambilan suatu objek, baik itu makro atau mikro.
Banyumas, tempat dimana para fotografer yang tergabung dalam komunitas “Bawor (Banyumas Wildlife Potography)” berupaya melestarikan keragaman hayati yang mereka tuangkan dalam bentuk fotografi dan mengenalkannya kepada masyarakat luas di Banyumas melalu ajang pameran yang bertajuk “Semarak Perjuangan Melestarikan Keragaman Hayati Banyumas.”
Pameran yang dilaksanakan di alun-alun purwokerto pada malam minggu ini cukup menarik banyak minat. Pasalnya, pameran yang bertajuk keragaman hayati ini bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan keragaman hayati khususnya pada anak-anak semenjak dini agar mereka bisa mengenal satwaliar disekitar mereka.
Apris Nur Rakhmadani selaku Koordinator Bawor yang diselenggarakan Sabtu-Minggu (26-27/03/2016) kemarin menjelaskan bahwa “kami mencoba memperkenalkan kekayaan hayati di Banyumas ini melalui fotografi kepada masyarakat, agar mereka bisa mengenal satwaliar yang berada di sekitar kita.” Target diadakannya pameran ini adalah untuk membidik keluarga, agar pesan di dalam melestarikan kekayaan hayati ini  menjadi bagian dari pendidikan keluarga.
Kurang lebih 150 foto yang ikutkan dalam pameran ini, sebagian besar berupa jenis-jenis stwaliar seperti jenis burung yang berada di Banyumas, serangga-serangga seperti capung, kupu-kupu maupun primata-primata langka yang hamper punah di daerah Banyumas yaitu, Rekrekan (Presbytis Fredericae) dan Owa Jawa (Hylobates moloch). Foto dalam pameran tersebut adalah hasil dari kegiatan explorasi yang dilakukan oleh puluhan anggota Biodiversity Society dan kelompok  Bawor di kawasan Gunung Slamet, DAS Serayu, Mangrove Segara Anakan serta ekosistem pantai selatan.
Menurut salah satu aktivis Biodiversity society yaitu Arif Hidayat, ia memaparkan bahwa masyarakat di Banyumas ini jarang sekali yang mengetahui bahwa di tanah mereka sangat kaya akan Keragaman Hayati sehingga hal tersebut mengakibatkan berkurangnya atau punahnya satwaliar tersebut. Arif juga menambahkan bahwa, Banyumas ini memiliki kekayaan dari segi keragaman hayati yang dibuktikan dari hasil exsplorasi yang dilakukannya. Dari data yang diperoleh, lebih dari 5% dari sekitar 6000 spesies burung telah tinggal di Banyumas serta terdapat jenis burung lain yang singgah saat musim migrasi.
Dari hasil pameran tersebut, masyarakat Banyumas yang sebelumnya hanya mengetahui beberapa satwaliar saja kini bisa mengenal keragaman hayati lebih banyak lagi. Dibuktikan dari pernyataan pengunjung sebut saja Ina laelatu, “Saya baru tahu jika ada primata yang bernama Owa dan Krekekan” dan saya juga baru mengetahui bahwa elang jawa itu adalah symbol Negara kita,” tuturnya.
META
Judul                     : Pameran Keragaman Hayati Dalam Bentuk Fotografi
Deskripsi              :  Sebuah proses melukis maupun menulis dengan menggunakan media cahaya atau proses penghasilan gambar dan cahaya poada film.
Kata kunci           : Seni fotografi
Kata kunci           : Pameran
Kata kunci           : Kurang lebih 150 foto
URL                       : Mereka Melestarikan Keragaman Hayati Melalui Fotografi. Seperti Apa    Mongabay.co.id
  http://www.academia.edu/3822976/SENI_FOTOGRAFI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Bermanfaat :-)